Bisnis penjualan properti yang akan terus tumbuh membuat pengembang menjamur
bagaikan di musim hujan. Namun, tidak semua pengusaha ini sukses, hanya
sebagian kecil yang bisa bertahan.
Praktisi properti yang juga miliarder muda Indonesia, Bong Chandra,
memberikan tips bagaimana menjadi pengembang properti yang sukses,
khususnya bagi pemula.
1. Waktu
Waktu merupakan faktor penting untuk sukses tidaknya membangun properti.
Sebelum membangun perumahan/apartemen, analisa dulu apakah masyarakat
di sekitar telah siap dengan keberadaan perumahan/apartemen. Penguasaan
daerah dan pemahaman budaya masyarakat di sekitar dapat membantu sukses
atau tidaknya properti yang akan dibangun.
“Dapat lokasi bagus di Manado, tapi masyarakatnya belum siap dengan
apartemen, ujung-ujungnya bisa tidak laku,” ujar Bong memberi contoh.
2. Kepercayaan
Kepercayaan kepada developer akan sejalan dengan pengalaman. Developer
yang baik akan membangun “estate development” di propertinya untuk
membantu konsumen penghuni. “Banyak orang tak suka dicuekin developer,
sudah laku jalan dibiarkan bolong-bolong, itu contohnya” kata Bong.
Trust juga dapat dibangun dengan menjalin kerjasama dengan bank-bank
besar. Bank besar pasti sudah melakukan uji kelayakan sebelum
bekerjasama dengan pengembang properti. Selain itu, trust juga dapat
dibangun dengan menggunakan nama besar tokoh masyarakat untuk dijadikan
komisaris.
“Mantan menteri diangkat jadi komisaris utama dan melakukan ground breaking. Ini dapat meningkatkan kepercayaan,” katanya.
3. Konsep
Banyak properti murah tidak laku karena tidak memiliki konsep yang
jelas. Setelah memiliki konsep, pengembang harus membangun pusat
keramaian terlebih dulu agar properti dapat hidup.
4. Strategi harga
Banyak developer properti yang menjual rumah dengan harga per meternya
lebih mahal, namun lebih laris. Buatlah unit-unit lebih kecil dan
buatlah program cicilan lebih panjang untuk membuat efek psikologis
murah di mata konsumen. “Bukan murah yang menang, tapi efek psikologis,”
katanya.
Pengembang dapat berkorban sedikit dengan menjual murah untuk unit
awal. Saat penjualan telah mencapai 60-70 persen maka biasanya telah
balik modal dan itu merupakan saat tepat untuk menaikkan harga
penjualan 10-15 persen. Saat unit telah terjual 90 persen, harga dapat
dinaikkan 15 persen namun buatlah program cicilan lebih panjang.
5. Unit Terbatas
Bangunlah properti dengan unit-unit terbatas agar tidak terjadi
oversupply dan menjaga agar harga tetap tinggi. “Jangan langsung bangun
1.000 rumah, namun pecah jadi unit-unit kecil seperti per 100 rumah.
Jika sudah terjual 70 unit maka pasang iklan terjual 70 persen untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen dalam membeli rumah,” katanya.
6. Area Komersial
Dalam membangun properti harus ada area komersil untuk menarik orang.
Cari anchor tennant seperti Carrefour, Bioskop, atau Gramedia, yang
menjadi tujuan utama pengunjung. Berikan sedikit privilege agar main
anchor mau membuka di area perumahan.
“Berikan harga miring atau diskon kepada anchor tennant, rugi sedikit
tidak apa-apa karena dapat menarik orang dan akan meningkatkan nilai
investasi,” katanya.
7. Lokasi
Saat ini lokasi tidak harus di tengah kota karena banyak developer
properti sukses mengembangkan properti di pinggiran. Faktor penting
adalah aksesibilitas menuju area properti, bangunlah jalan yang lebar
agar mempermudah akses masuk.(sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar