Kelebihan & Kekurangan Monitor CRT dan Monitor LCD
Kelebihan Monitor CRT
|
Monitor CRT |
- Warna lebih akurat dan tajam(terlalu cerah). Monitor CRT memiliki warna yang
akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karena para
desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD.
Selain itu, gradasi warna pada Monitor CRT masih lebih baik dibanding Monitor
LCD. Kelebihan soal akurasi dan gradasi warna pada Monitor CRT dapat
terlihat jika digunakan untuk membuat disain yang kaya warna atau
bermain game dengan resolusi warna yang sangat tinggi.
- Resolusi monitor fleksibel. Monitor CRT dapat menggunakan
berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.
Sehingga bagi para gamer lebih baik menggunakan Monitor CRT karena
resolusi game dapat diturunkan tanpa mengorbankan kualitas tampilan pada layar.
- Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan Monitor
CRT masih lebih mudah dibanding Monitor LCD, Monitor LCD perawatanya harus ekstra
hati-hati. Selain itu, jika Monitor CRT rusak masih dapat diservis,
sedangkan Monitor LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, Monitor CRT
lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya.
- Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle. Monitor CRT tersebut tidak
terdiri dari pixel-pixel seperti Monitor LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan
mengalami dead pixel. Monitor CRT juga dapat dilahat dari berbagai sisi,
tidak seperti Monitor LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle.
- Harganya yang sangat lebih murah. Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat Monitor CRT masih populer. Pada ukuran 15 inch yang sama, dapat dipastikan
harga Monitor CRT lebih murah dibanding Monitor LCD, Sekitar di bawah harga Rp.500.000,- Monitor CRT.
Kekurangan Monitor CRT
- Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat
dibanding Monitor LCD pada ukuran 15 inch yang sama. Monitor CRT 15 inch
mengkonsumsi daya antara 60-70 watt sedangkan Monitor LCD ukuran 15 inch hanya
mengkonsumsi daya maksimal 35 watt. Semakin besar ukuran diagonal
monitor, semakin besar pula konsumsi dayanya. Monitor CRT 17 inch real
flat menkonsumsi daya hingga 100watt.
- Tergantung pada refreshrate. Agar mata tidak lelah mengunakan Monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor CRT high end mampu
menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin
baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi Monitor LCD.
- Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, Monitor CRT
memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding Monitor LCD. Radiasi ini
memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan
membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
- Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah klasik
dari Monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar
lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Jika kita
menggunakan refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi
berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
- Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang besar
dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit. Cukup melelahkan jika monitor sering dipindah-pindahkan
karena cukup berat.
Kelebihan Monitor LCD
|
Monitor LCD |
- Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi. Monitor
LCD cenderung terang tapi nyaman dimata. Karakter Monitor LCD yang demikian,
membuat mata tidak cepat lelah dan betah berjam-jam didepan Monitor LCD tersebut.
Tidak seperti Monitor CRT yang kadang over bright. Monitor LCD relatif bebas
distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki contrast yang cukup
baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moire.
- Tidak bergantung pada refreshrate. Tidak seperti Monitor CRT yang harus
menggunakan refreshrate yang tinggi agar nyaman dimata, Monitor LCD tidak
memerlukan refreshrate yang tingi untuk membuat mata nyaman. Memang
jarang Monitor LCD yang menawarkan refreshrate yang setinggi Monitor CRT. Bahkan ada
yang mengatakan refreshrate 60hz pada Monitor LCD kurang lebih sama 100hz pada Monitor
CRT.
- User frendly . Pada Monitor CRT, kadang kita harus mengatur
geometri, ukuran vertikal, horizontal dan lain sebagainya agar pas di
lihat di display. Pada Monitor LCD cukup setting pada pilihan auto saja.
- Hemat listrik. Hemat listrik merupakan keunggulan Monitor LCD.
Pada ukuran diagonal yang sama, konsumsi Monitor LCD hanya setengah
dibanding konsumsi daya dengan Monitor CRT. Monitor LCD cocok dengan "green
computing" untuk mengurangi penggunaan energi serta panas yang
dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum merasakan
penghematan energi dari Monitor LCD dibanding dengan Monitor CRT, kecuali penggunaan
dalam jumlah banyak.
- Ukuran yang ringkas dan ringan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
ukuran Monitor LCD jauh lebih ringkas dibanding dengan Monitor CRT. Monitor LCD tidak
memakan banyak tempat sehingga cocok ditempatkan di ruangan yang sempit.
Monitor LCD juga lebih ringan dibanding Monitor CRT sehingga lebih mudah
dipindah-pindahkan. Bentuk Monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan
elegan dan techno.
Kekurangan Monitor LCD
- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna
kurang. Tiap Monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang
berbeda-beda. Namun viewing angle-nya tidak se-fleksibel Monitor CRT.
Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sudut dan sisi, sedangkan Monitor LCD
tidak bisa. Colour depth Monitor LCD juga terbatas, Monitor LCD hanya dapat
menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini sangat
terasa jika digunakan untuk bermain game atau menonton video beresolusi
tinggi. Selain itu, gradasi warna pada Monitor LCD kurang baik, meski
dalam penggunaan sehari-hari tidak terasa tapi kurang cocok untuk desain
grafis dan editing foto/video.
- Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya. Monitor LCD
memiliki istilah native resolution (resolusi bawaan untuk
menampilkan gambar yang baik). Apabila resolusi diset diatas nativenya,
gambar akan terlihat pecah. Jika diset dibawah resolusi nativenya, maka
gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak tajam. Hal ini tidak
terjadi di Monitor CRT.
- Response time dan ghosting. Pada Monitor LCD, terdapat istilah
response time (waktu respon monitor). Response time yang lambat
menimbulkan efek ghosting yang dikarenakan monitor terlambat mersponse
tampilan gambar, sehingga pada gambar bergerak terlihat ada
bayang-bayangnya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik dan
cepat responsenya. Efek ghosting kadang masih terlihat di Monitor LCD
dengan response time 2 ms sekalipun. Ini terlihat saat digunakan untuk
bermain game yang memiliki framrate yang tinggi.
- Warna kurang akurat. Desainer atau editor foto cenderung memilih Monitor CRT dibanding dengan Monitor LCD. Karena warna yang ditampilkan Monitor LCD terkadang berbeda dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat, perlu dilakukan
kalibrasi warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya
tidak murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan
sehari-hari.
- Hati-hati dengan dead pixel, dead pixel ini adalah pixel yang rusak atau salah menampilkan gambar,
sehingga kehadiran dead pixel ini cukup mengganggu pandangan mata.
- Harga yang lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead
pixel. Sudah jelas, Monitor LCD lebih mahal dibanding dengan Monitor CRT dengan kisaran harga di atas Rp.600.000, meski
sekarang harganya sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau bagi
banyak kalangan. Monitor LCD juga perlu perawatan ekstra hati-hati dalam
membersihkanya, karena komponen LCD yang sensitif. Monitor LCD juga
rawan juka terbentur, jadi hati-hati saat memindahkanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar